Apa Itu Protokol Jaringan dan Bagaimana Cara Kerjanya?

protokol jaringan

Protokol jaringan seperti bahasa universal yang memungkinkan komputer, ponsel, dan perangkat lainnya untuk saling bertukar informasi.

Catatan: Koneksi WiFi di kantor Anda tidak stabil? Saatnya periksa jaringan WiFi anda dengan WiFi Assessment eksklusif dari Edavos, daftarkan diri anda sekarang! Jika Anda membutuhkan Solusi IT lainnya kami memiliki berbagai layanan Jasa IT Terbaik yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.

Apa maksudnya protokol?

Dalam konteks jaringan, protokol adalah aturan yang mendefinisikan cara sistem atau program berkomunikasi satu sama lain.

Tanpa adanya protokol, perangkat-perangkat tidak bisa saling memahami informasi yang dikirimkan.

Oleh karena itu, protokol dibutuhkan untuk memastikan pertukaran data di sebuah jaringan berjalan dengan baik.

Lebih lengkapnya, berikut kami jelaskan pengertian, fungsi, cara kerja, hingga jenis-jenis protokol dalam jaringan.

Apa yang Dimaksud dengan Protokol Jaringan?

pengertian protokol jaringan

Pertama, mari pahami dulu apa itu jaringan dan internet supaya tidak salah memahami definisi network protocol.

Jaringan adalah kumpulan dua atau lebih perangkat yang terhubung untuk berbagi sumber daya dan informasi.

Sementara itu, internet adalah jaringan global yang menghubungkan jutaan perangkat di seluruh dunia. Internet memungkinkan pertukaran informasi, dan komunikasi tanpa batas.

Berdasarkan definisi tersebut, bisa dikatakan bahwa protokol jaringan adalah standar yang mengatur bagaimana perangkat-perangkat berkomunikasi satu sama lain di suatu jaringan, termasuk di internet.

Protokol inilah yang menentukan format data, metode transmisi, dan cara mengatasi kesalahan yang mungkin terjadi selama proses komunikasi.

Dengan protokol, perangkat-perangkat dalam jaringan juga tetap bisa berkomunikasi terlepas dari perbedaan infrastruktur, desain, maupun standar.

Bagaimana cara membuat setiap perangkat mengenali protokol dalam jaringan? Umumnya protokol dimasukkan ke dalam software atau hardware.

Baca Juga: Mengenal Jaringan Komputer: Pengertian, Jenis, Manfaat dan Kekurangannya

Contoh Penerapan Protokol dalam Jaringan

contoh protokol jaringan

Contoh protokol jaringan yang umum yaitu HTTP (Hypertext Transfer Protocol) untuk web browsing.

Permintaan HTTP terdiri dari baris status, header, dan badan pesan yang terstruktur sesuai aturan dalam dokumen RFC 9112.

Dokumen tersebut menjelaskan secara rinci tentang bagaimana klien dan server harus berperilaku saat berkomunikasi menggunakan HTTP.

Jenis-jenis protokol lainnya akan kami bahas pada bagian selanjutnya.

Bagaimana Cara Kerja Protokol Jaringan?

Protokol jaringan terdiri dari proses yang masif, tetapi tugasnya dipecah menjadi bagian-bagian kecil dengan fungsinya masing-masing di setiap level jaringan.

Setiap fungsi harus bekerja sama untuk dapat menyelesaikan tugasnya. Sebutan untuk sekumpulan protokol jaringan yang bekerja sama adalah suite protokol

Sebagai contoh, protokol jaringan TCP IP terdiri dari empat lapisan dalam urutan tertentu yang bekerja sama untuk menyediakan konektivitas internet.

Cara kerja pengiriman data dalam konektivitas jaringan sendiri dilakukan dengan membagi data menjadi paket-paket kecil sebelum dikirim.

Setiap paket berisi potongan data, alamat pengirim, alamat tujuan, dan informasi penting lainnya.

Di sini, protokol berguna untuk mengatur prosedur pemecahan, pengiriman, dan penyusunan kembali pecahan-pecahan paket tersebut di sisi penerima. 

Protokol jaringan memastikan data sampai ke tujuan dengan benar dan utuh.

protokol jaringan tcp ip

Mengenal Standarisasi OSI dalam Protokol Jaringan

Pada awalnya, protokol jaringan internet hanya menghubungkan beberapa node. Namun, seiring perkembangan internet, muncul banyak protokol yang berbeda.

Organisasi-organisasi yang telah mengembangkan dan menerbitkan berbagai protokol jaringan antara lain:

  • Institute of Electrical and Electronics Engineers (IEEE)
  • Internet Engineering Task Force (IETF)
  • International Organization for Standardization (ISO)
  • International Telecommunications Union (ITU)
  • World Wide Web Consortium (W3C)

Untuk menghindari terjadinya ketidakcocokan antara jenis protokol, hadirlah standarisasi protokol yang bernama Open System Interconnection (OSI). 

OSI berperan sebagai framework yang menjadi dasar dari cara protokol jaringan bekerja.

Lapisan-Lapisan dalam OSI

protokol jaringan osi

OSI terbagi ke dalam tujuh lapisan, di mana masing-masing memiliki tugas yang spesifik, yaitu:

  • Application: Menyediakan antarmuka bagi aplikasi untuk mengakses layanan jaringan.
  • Presentation: Mengubah format data agar dapat dipahami oleh aplikasi yang berbeda.
  • Session: Membangun, mengelola, dan mengakhiri sesi komunikasi antara aplikasi.
  • Transport: Memastikan pengiriman data yang andal dan lengkap dari ujung ke ujung.
  • Network: Menentukan rute terbaik untuk pengiriman data dari sumber ke tujuan.
  • Data Link: Mengatur akses ke media fisik dan mendeteksi serta memperbaiki kesalahan transmisi.
  • Physical: Mengirimkan data mentah melalui media fisik seperti kabel atau gelombang radio.

Apa Saja Fungsi Protokol Jaringan?

fungsi protokol jaringan

Protokol memegang peran krusial dalam perpindahan data pada jaringan. Selain itu juga terdapat beberapa fungsi lainya dari protokol jaringan, yakni:

1. Addressing

Header IP paket memuat alamat yang memberikan identifikasi bagi perangkat pengirim dan penerima. 

Router menggunakan informasi ini untuk menuntun setiap paket melewati jaringan dari perangkat pengirim ke penerima.

2. Reassembly

Protokol jaringan memecah data yang terkirim menjadi beberapa paket. Hal ini karena sebagian besar data terlalu besar untuk dikirim dalam satu paket. 

Dengan fungsi reassembly, paket data yang telah terpecah dan tidak urut tersebut akan disusun ulang dan diurutkan kembali di sisi penerima.

3. Timeouts

Setiap IP paket mengandung self-destructive counter yang membatasi umur paket. Jadi, jika sudah kedaluwarsa, maka paket akan dihancurkan, sehingga jaringan internet tidak mengalami overload oleh paket-paket yang rusak.

4. Flow Control

Protokol jaringan juga berfungsi mengatur perjalanan data dari transmitter dan receiver satu per satu untuk membantu membatasi jumlah data yang terkirim. 

5. Error Control

Fungsi ini berguna untuk mencari solusi atas masalah yang terjadi saat itu juga ketika transfer data sedang berlangsung. 

Jika ada masalah, maka akan dilakukan error control di seluruh protokol sampai ketemu sumber kesalahannya untuk kemudian diperbaiki.

Baca Juga: 6 Masalah Jaringan yang Biasa Terjadi Pada Perusahaan

6. Encapsulation

Terakhir, encapsulation merupakan proses transmisi dengan memanfaatkan suatu protokol jaringan yang selanjutnya akan dikemas pada protokol lainnya. 

Secara sederhana, encapsulation berperan sebagai pelengkap informasi yang ditransfer bersamaan dengan alamat dan kode koreksi.

Jenis-Jenis Protokol Jaringan yang Paling Populer

jenis-jenis protokol jaringan

Protokol jaringan terbagi menjadi tiga kategori utama, yaitu: 

  • Komunikasi
  • Manajemen
  • Keamanan

Terlalu banyak jika kami harus menjelaskan satu per satu jenis protokol karena jumlahnya ribuan.

Oleh karenanya, di antara sekian banyak protokol, berikut kami sebutkan beberapa jenis protokol jaringan yang paling populer:

1. TCP/IP

Apa yang dimaksud dengan TCP/IP dalam konteks jaringan komputer?

TCP/IP adalah singkatan dari Transmission Control Protocol/Internet Protocol

Ini bukanlah satu protokol tunggal, melainkan sebuah suite atau kumpulan protokol yang bekerja sama mengatur komunikasi data di internet.

Sebagai contoh, client server biasanya menggunakan protocol TCP/IP.

TCP bertanggung jawab memastikan pengiriman data yang andal dan akurat

Ketika ada paket yang hilang atau rusak, biasanya TCP akan meminta pengirim untuk mengirim ulang paket tersebut.

Sementara itu, IP berperan memberikan alamat unik kepada setiap perangkat di jaringan agar setiap paket data bisa sampai ke tujuannya.

2. User Datagram Protocol (UDP)

Jenis protokol yang kedua ini terkenal dengan sebutan protokol yang tidak beraturan karena hanya mentransmisikan paket tanpa fungsi mengatur

UDP bahkan juga tidak memastikan paketnya benar-benar tiba.

Itulah alasan transmisi data dengan protokol UDP memiliki latensi lebih rendah, sehingga ideal untuk kebutuhan VoIP, pengiriman audio, atau video.

Ini bisa menjadi alternatif TCP/IP, tetapi tidak cukup andal.

3. SSH (Secure Shell)

Selanjutnya, protokol SSH (Secure Shell) memungkinkan penggunanya untuk mengontrol sebuah perangkat dari jarak jauh melalui koneksi internet. 

Dengan SSH, pengguna dapat mengakses dan memodifikasi berbagai macam file yang ada di dalam perangkat penerima secara remote dengan aman.

4. File Transfer Protocol (FTP)

Dengan protokol ini, pengguna dapat mengirim file dari client menuju server atau sebaliknya (dua arah). 

Karena pengguna dapat melakukan transfer dari kedua arah melalui protokol TCP/IP.

FTP, sFTP (secure file transfer protocol), dan TFTP (trivial transfer protocol) lazim menjadi pilihan untuk berbagi file yang privat, contohnya di perbankan.

Baca Juga: Cara Transfer File dengan Webex Meetings

5. HTTP atau HTTPS

Protokol ini sudah sempat kami singgung di awal. Singkatnya, HTTP merupakan salah satu kebijakan komputerisasi dari WWW. 

HTTP menjadi protokol jaringan yang mengatur komunikasi dan transfer data antar client (web browser) dan server.

Di satu sisi, HTTPS merupakan versi aman dari HTTP. Hal ini karena HTTPS mendapatkan dua lapis enkripsi dari SSL dan TLS.

Baca Juga: Keamanan Jaringan: Pengertian, Jenis & Manfaatnya bagi Bisnis

6. SMTP & POP

SMTP secara spesifik mengatur prosedur pengiriman email dari perangkat Anda ke server email, kemudian dari server email ke penerima. 

Jadi, intinya SMTP berfungsi untuk memastikan email Anda terkirim dengan benar dan aman.

Apakah SMTP tidak memastikan email sampai?

Tidak. 

SMTP memang tidak dapat bekerja sendirian. Dari sisi lainnya, dibutuhkan protokol POP 3 yang mengatur penerimaan email.

Selain POP 3, alternatif protokol lainnya adalah IMAP.

7. DNS (Domain Name System)

Secara sederhana, protokol DNS berfungsi sebagai “buku telepon” internet. 

DNS menerjemahkan nama domain, yang mana lebih mudah diingat, ke alamat IP numerik, yang digunakan komputer untuk berkomunikasi. 

Tanpa DNS, pasti sangat merepotkan karena Anda harus mengingat semua alamat IP situs web yang ingin dikunjungi.

8. DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

Terakhir di daftar ini adalah protokol yang bertugas memberikan alamat IP secara otomatis kepada perangkat yang terhubung ke jaringan. 

Dalam penjelasan tentang router WiFi, kami sudah sedikit membahas soal ini.

Router termasuk perangkat yang menggunakan protokol DHCP, di mana Anda jadi tidak perlu mengatur alamat IP setiap perangkat secara manual. 

DHCP juga memastikan bahwa setiap perangkat mendapatkan alamat IP yang unik agar tidak terjadi konflik alamat.

Punya Masalah terkait Protokol Jaringan? Konsultasikan pada Ahlinya

Kesimpulannya, protokol sangat berguna dalam setiap interaksi antar perangkat yang terjadi di dalam jaringan.

Sayangnya, kesalahan konfigurasi bisa berakibat fatal seperti masalah konektivitas, kebocoran data, hingga peretasan.

Protokol jaringan tidak dirancang untuk keamanan, sehingga rentan terhadap serangan jahat dari pihak eksternal. ~ TechTarget

Firewall, program antivirus, dan anti-spyware memang dapat mengatasi kerentanan ini. Akan tetapi, lebih baik menyerahkan pengelolaan jaringan bisnis Anda kepada tenaga profesional. Jika Anda butuh konsultasi terkait protokol jaringan atau infrastruktur jaringan bisnis, Edavos siap membantu dengan menyediakan ahli IT yang profesional.

Atasi permasalahan WiFi yang mengganggu aktivitas kantor Anda dengan Jasa WiFi Assessment Edavos. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif dengan performa jaringan WiFi yang optimal, aman, dan andal. Hemat Waktu dan Uang Anda dengan performa Wifi yang optimal!

Promo Wifi Assessment

Isi form berikut! Tim kami segera menghubungi Anda.