Mengenal Firewall, Fungsi, dan Jenisnya
Pernah mendengar kata “Firewall”? Jika Anda akrab dengan penggunaan laptop maupun komputer, pastinya Anda pernah mendengar istilah tersebut bukan. Apalagi bentuk ikonnya, hanya berbentuk bola dunia yang ditutupi tembok bata berwarna merah membuatnya gampang untuk diingat. Tapi, di balik ikon yang mudah diingat ini, ternyata firewall memiliki fungsi atau kelebihan yang cukup kompleks dalam mengamankan komputer Anda.
Catatan: Anda ingin mendapatkan Gratis Security Assessment eksklusif dari Cisco Umbrella? daftarkan diri anda sekarang! Ingat penawaran ini terbatas hanya untuk 30 pendaftar pertama. Jika anda membutuhkan Solusi IT lainnya, kami memiliki berbagai layanan Jasa IT Terbaik yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anda.
Walau begitu apakah Anda sudah mengetahui apa itu firewall secara keseluruhan? Jika belum, di artikel kali ini kita akan belajar mengenal lebih dalam soal firewall. Kita akan membahas mulai dari apa sebenarnya firewall itu, jenis jenis firewall, apa saja fungsinya, dan juga bagaimana cara kerjanya. Dengan begitu Anda tidak akan lagi menganggapnya sebagai hal sepele dalam pengaturan di komputer. Jadi, tanpa berlama-lama lagi kita langsung saja mulai pembahasannya!
Topik yang akan dibahas:
Apa Itu Firewall?
Dikutip dari laman Cisco, firewall adalah perangkat keamanan jaringan yang menganalisis lalu lintas jaringan yang masuk serta keluar, dan menentukan apakah lalu lintas tersebut diizinkan lewat atau diblokir berdasarkan serangkaian aturan keamanan yang telah ditetapkan.
Jadi bisa dibilang, firewall bekerja sebagai tembok yang membatasi komputer dari jaringan internet. Melalui firewall inilah Anda bisa mengatur data, informasi, dan kegiatan apa yang boleh lalu lalang dari jaringan internet ke komputer dan begitu pula sebaliknya. Selain itu Firewall juga merupakan bagian integral dari kerangka kerja keamanan komprehensif untuk jaringan yang Anda gunakan.
Dan ternyata firewall telah menjadi garis pertahanan pertama dalam keamanan jaringan selama 25 tahun. Dengan menyediakan pembatas antara jaringan internal yang aman serta teregulasi yang dapat dipercaya, dan jaringan eksternal yang tidak dapat dipercaya seperti Internet.
Firewall dapat berupa perangkat keras, perangkat lunak, atau keduanya. Namun kebanyakan orang berpikir bahwa firewall adalah perangkat yang diinstal pada jaringan, dan mengontrol lalu lintas yang melewati segmen jaringan. Padahal, juga dapat memiliki firewall berbasis host yang dapat dijalankan pada sistem itu sendiri, seperti ICF (Internet Connection Firewall).
Bagaimana Cara Kerja Dari Firewall?
Perangkat yang memiliki perlindungan firewall, otomatis akan menyaring data yang masuk dan keluar pada jaringan internet. Karena firewall bertindak sebagai penjaga gerbang yang mendeteksi dan menghambat upaya untuk mendapatkan akses ke sistem operasi Anda, serta lalu lintas yang tidak diinginkan dari sumber yang tidak dikenal.
Lalu bagaimana firewall bekerja? Dilansir dari laman Norton pertama, sistem firewall menganalisis lalu lintas jaringan berdasarkan aturan. Setelah itu firewall hanya menerima paket data yang telah dikonfigurasi untuk diterima. Ini dilakukan dengan mengizinkan atau memblokir paket data tertentu berdasarkan aturan keamanan yang telah ditetapkan sebelumnya.
Jadi Anda bisa bayangkan, firewall bekerja sebagai pengontrol lalu lintas, yang membantu melindungi jaringan dan informasi Anda dengan mengelola lalu lintas jaringan Anda. Termasuk memblokir lalu lintas jaringan yang tidak diminta agar terhindar dari segala hal berbahaya seperti peretas dan malware.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Gateway?
Apa Saja Fungsi Dari Firewall?
Firewall yang merupakan penghalang untuk melindungi device Anda dari bahaya seperti malware berbasis data yang ada di Internet memiliki beberapa fungsi yakni:
1. Mencegah email spam maupun phishing
Apakah Anda pernah mendapat pesan misterius yang mengatakan komputer Anda dalam bahaya secara berulang. Dan jika tak segera menginstal program tertentu, komputer Anda akan mati dalam hitungan detik.
Jika Anda pernah mendapat pesan itu, kemungkinan besar firewall di komputer Anda belum terinstal dengan baik. Biasanya pesan spam seperti di atas banyak ditemukan pada komputer dengan sistem operasi Windows.
2. Menyaring konten yang tidak diinginkan
Selain memblokir pesan spam yang mengandung virus, firewall juga dapat digunakan untuk menyaring situs atau konten dari alamat yang spesifik. Jadi, Anda dapat mengaturnya secara manual konten-konten macam apa yang tidak diperbolehkan diakses melalui komputer.
3. Melindungi Data dari Hacker
Dengan firewall, hacker dan pengguna asing tidak dapat mengakses data yang Anda miliki. Dengan kata lain, bila tidak ada firewall pada perangkat Anda, kemungkinan pencurian data akan meningkat.
4. Memantau Penggunaan Bandwidth
Ternyata firewall tidak hanya berfungsi untuk memastikan keamanan jaringan komputer saja. Tetapi juga dapat digunakan untuk memonitor dan membatasi bandwidth yang digunakan.
Sebagai contoh, Anda bisa menetapkan batasan untuk konten hiburan, gambar, dan musik. Kemudian memprioritaskan bandwidth untuk konten-konten lebih penting seperti untuk menunjang pekerjaan Anda.
5. Mendukung Akses Layanan VPN
Firewall juga dapat dipakai untuk memfasilitasi koneksi VPN. Dengan layanan yang sama, Anda bisa mengakses konten atau website yang sedianya diblokir oleh pihak tertentu. Hal ini tentunya bisa meningkatkan produktivitas, kolaborasi, dan data sharing.
6. Menjadikan Game Online Lebih Aman
Game online yang sering Anda mainkan ternyata memiliki risiko dan celah keamanan. Ini dikarenakan pertukaran data secara cepat yang terjadi antara jaringan. Jadi bisa saja hackers menyisipkan malware ke komputer Anda.
Walau umumnya server game online sudah dilengkapi fitur keamanan yang canggih, ada baiknya tetap berjaga-jaga dengan firewall yang di set-up ke komputer sendiri.
7 Jenis-Jenis Firewall
Terdapat dua tipe firewall yaitu firewall berjenis hardware dan firewall berjenis software. Firewall berjenis hardware contohnya seperti broadband router yang dipasang pada sistem jaringan dan gateway Anda. Sedangkan tipe software bersifat internal, maksudnya adalah program yang terinstal pada perangkat Anda dan bekerja melalui nomor port serta aplikasi. Ada juga firewall berbasis cloud, yang dikenal sebagai Firewall as a Service (FaaS).
Ada beberapa jenis firewall berdasarkan struktur dan fungsinya. Berikut adalah berbagai firewall yang dapat Anda terapkan, tergantung pada ukuran jaringan Anda dan tingkat keamanan yang Anda butuhkan.
1. Packet Filtering Firewall
Jenis ini merupakan jenis firewall yang paling tua ketimbang jenis firewall lainya. Packet-filtering firewall berjalan dengan cara memeriksa paket sistem. Proses pemeriksaan meliputi IP address, nomor port, tipe, dan lainnya. Kelebihan dari packet-filtering firewall ini adalah ringan dan tidak mempengaruhi performa dari sistem.
Namun perlu diwaspadai jenis ini memiliki keterbatasan yang mana tidak dapat memblokir serangan berbasis web. Jadi, Anda memerlukan perlindungan tambahan untuk membedakan antara lalu lintas web yang aman dan berbahaya.
2. Proxy Firewall
Jenis firewall ini sering disebut juga dengan application-level gateway. Firewall ini bekerja dengan memproses sumber paket beserta isi paketnya. Jika menggunakan proxy firewall, Anda akan mendapatkan keamanan karena menggunakan teknologi inspeksi paket stateful dalam mengevaluasi lalulintas yang masuk. Akan tetapi, hal ini bisa memperlambat kinerja sistem.
3. Stateful Inspection Firewall
Firewall jenis ini mengizinkan atau memblokir lalu lintas jaringan berdasarkan status, port, dan protokol beserta aturan dan konteks yang ditentukan administrator. Untuk melacak semua lalu lintas internal, sebagian besar firewall menggunakan inspeksi paket stateful.
Namun, jenis firewall ini masih tidak dapat membedakan antara lalu lintas web yang aman dan bahaya, jadi Anda mungkin memerlukan perangkat lunak tambahan.
4. Unified Threat Management (UTM) Firewalls
Jenis firewall keempat ini merupakan jenis firewall yang menggabungkan fungsi firewall SMLI dengan program “intrusion prevention” dan antivirus. Layanan tambahan seperti manajemen cloud turut dapat diintegrasikan dalam kerangka layanan UTM.
5. Next-Generation Firewalls (NGFW)
Jenis ini disebut sebagai jenis firewall masa kini. Next-generation firewall dibagi atas tiga fitur utama, yaitu pemeriksaan detail paket, mengevaluasi sumber dari paket, dan menentukan penilaian identitas paket. Firewall ini juga memiliki tiga jenis, yakni perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), dan cloud.
6. Network Address Translation (NAT) Firewalls
Jenis firewall NAT ini mampu menilai lalu lintas internet dan memblokir komunikasi yang tidak diminta. Dengan kata lain, hanya mengizinkan lalu lintas internet yang masuk ke jaringan pribadi Anda jika diminta.
7. Virtual Firewalls
Jenis firewall virtual adalah alat yang digunakan dalam sistem berbasis cloud, baik pribadi maupun publik. Jenis firewall ini digunakan untuk menilai dan mengelola lalu lintas internet melalui jaringan fisik dan virtual.
Baca Juga: Pengertian Network Assessment
Penutup
Firewall merupakan hal yang tak boleh dilewatkan sebelum Anda mengakses internet. Elemen ini memastikan Anda dapat berselancar di internet dengan nyaman tanpa khawatir terpapar virus, malware atau bahkan terkena serangan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang berpotensi membahayakan perangkat Anda.
Lewat artikel ini, sekarang Anda menjadi tahu apa itu firewall serta bagaimana cara kerjanya, lalu apa saja fungsi firewall dan juga jenis-jenis dari firewall.
Demikian pembahasan kita kali ini mengenai firewall. Semoga artikel ini dapat menambah wawasan Anda dalam dunia teknologi. Nantikan artikel kami selanjutnya
Tingkatkan keamanan perusahaan Anda dengan layanan keamanan canggih dan terintegrasi untuk melindungi aset penting, seperti Cisco Umbrella dari Edavos. Kami menyediakan solusi IT terdepan untuk pengalaman yang seamless dan perlindungan yang andal.