ChatGPT Security Risks: Menangkal Dampaknya untuk Perusahaan
ChatGPT security risk menjadi dilema sekaligus tantangan baru bagi perusahaan di tengah berkembangnya industri AI.
Catatan: Anda ingin mendapatkan Gratis Security Assessment eksklusif dari Cisco Umbrella? daftarkan diri anda sekarang! Ingat penawaran ini terbatas hanya untuk 30 pendaftar pertama. Jika anda membutuhkan Solusi IT lainnya, kami memiliki berbagai layanan Jasa IT Terbaik yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anda.
Sebuah survei menunjukkan bahwa 53% perusahaan sudah sadar tentang risiko generative AI, tetapi baru 38% yang berusaha mengatasinya.
Sementara itu, sebagian besar perusahaan hanya tahu cara memanfaatkan ChatGPT untuk meningkatkan produktivitas tanpa sadar risiko keamanannya.
Maka dari itu, jika ingin melindungi perusahaan Anda dari risiko serangan cyber akibat penggunaan ChatGPT, simak artikel ini sampai akhir.
Topik yang akan dibahas:
Apa Itu ChatGPT Security Risk?
Ini adalah potensi ancaman terhadap security risk serta informasi dan integritas data yang timbul dari penggunaan ChatGPT tanpa kontrol yang memadai.
Bagi perusahaan, penggunaan secara sembarangan dapat membuka celah terhadap berbagai risiko keamanan cyber.
Oleh karena itu, perusahaan wajib memahami dan mengelola risiko ini agar dapat memanfaatkan potensi ChatGPT tanpa mengorbankan keamanan.
Risiko Perusahaan Menggunakan ChatGPT
Baca Juga: 8 Contoh Kasus Cyber Crime di Indonesia, Waspadalah!
Sebelum ke solusinya, kami akan terlebih dahulu membahas ChatGPT security risk di perusahaan yang harus Anda ketahui, yaitu:
Kebocoran Informasi Perusahaan
Pada pertengahan 2023, OpenAI dituduh mencuri data pribadi pengguna untuk melatih ChatGPT dengan cara merayapi situs web tanpa izin.
Ditambah lagi, data yang dimasukkan ke dalam ChatGPT juga menjadi bagian dari model data chatbot yang bisa “dipanggil” oleh pengguna lain.
Hal inilah yang membuat banyak perusahaan besar melarang karyawannya menggunakan ChatGPT karena khawatir data sensitif mereka tersebar.
Masalah Kekayaan Intelektual
Ketika menggunakan ChatGPT, aspek hukum terkait kepemilikan konten yang dihasilkan juga menjadi tanda tanya besar.
Meskipun pengguna berhak atas kontennya, masalah kekayaan intelektual bisa muncul apabila output tersebut memuat informasi berhak cipta.
Misalnya, seseorang membuat materi promosi dengan ChatGPT, lalu secara tidak sengaja memasukkan slogan perusahaan Anda. Ini tentu akan menjadi masalah.
Rusaknya Reputasi Perusahaan
Ujung dari masalah keamanan ChatGPT yang tidak terkontrol adalah rusaknya reputasi perusahaan.
Kerusakan reputasi harganya sangat mahal dan mungkin butuh waktu lama untuk memperbaikinya.
Jadi, sangat penting untuk mempertimbangkan berbagai risiko keamanan ChatGPT sebelum menggunakannya.
Contoh Kasus Keamanan Akibat ChatGPT
Kasus ChatGPT security risk Samsung pada awal 2023 adalah contoh nyata kekhawatiran yang tadi sudah kami jelaskan di atas.
Terjadi tiga insiden di mana karyawan Samsung tidak sengaja membagikan data sensitif perusahaan ke ChatGPT pada saat melakukan hal ini:
- Menyalin kode bermasalah untuk perbaikan cepat.
- Memperbaiki cacat kode pada peralatan Samsung.
- Menyusun catatan rapat internal Samsung.
Samsung pun langsung mengambil langkah tegas dengan membatasi penggunaan ChatGPT di perusahaannya.
Dari kasus Samsung, pelajarannya adalah penting menumbuhkan kesadaran dan kehati-hatian dalam menggunakan alat AI di tempat kerja.
Jenis ChatGPT Security Risks yang Harus Diwaspadai
Baca Juga: Ancaman Cyber Security di Era Digital, 6 Jenis & Solusinya
Kebocoran data hanya satu dari banyak contoh ChatGPT security risk. Perusahaan juga harus semakin waspada karena alat AI membuat serangan cyber semakin canggih. Berikut beberapa risiko keamanan terbesar ChatGPT:
Paparan Data Sensitif
Masalah ini sudah kami bahas tadi. Intinya, jangan asal memasukkan informasi sensitif.
Jika dilihat pada pengaturan ChatGPT, secara default riwayat chat Anda akan tersimpan selama 30 hari untuk dipelajari oleh chatbot.
Malware yang Lebih Canggih
Jika meminta ChatGPT menulis kode untuk membuat malware, sistem pasti menolaknya karena bersifat ilegal.
Akan tetapi, beberapa orang dapat mengakalinya dengan teknik jailbreak. Contohnya dengan meminta ChatGPT menulis kode untuk kebutuhan penetration test.
Phishing dengan Social Engineering
Generative AI seperti ChatGPT memudahkan pelaku phishing untuk melakukan penyesuaian terhadap korban dan media yang berbeda.
Dengan banyaknya referensi, ChatGPT bisa membuat kampanye phishing yang lebih meyakinkan korban, sehingga kemungkinan berhasilnya tinggi.
Eksploitasi Kerentanan API
Peningkatan penggunaan API di perusahaan beriringan dengan meningkatnya serangan cyber yang memanfaatkan kerentanan API.
Pelaku kejahatan dapat memanfaatkan ChatGPT untuk mengeksploitasi kerentanan API dengan lebih cepat daripada metode konvensional.
Pertanyaannya, haruskah perusahaan takut atau mempertimbangkan cara-cara untuk mengurangi risiko keamanan agar tetap mendapat manfaat dari ChatGPT?
Cara Menghindari Risiko Penggunaan ChatGPT
Menjawab pertanyaan sebelumnya, kali ini kami akan memberi panduan ChatGPT security risk untuk meminimalkan risiko. Langkah-langkah yang sebaiknya Anda lakukan meliputi:
1. Cek Ketentuan Penggunaan Terbaru
Memahami kebijakan dan syarat penggunaan ChatGPT sangat penting sebagai upaya menjaga keamanan data sensitif.
Pasalnya, kebijakan ini seringkali berubah tanpa pemberitahuan. Jadi, selalu cek secara rutin.
2. Nonaktifkan Riwayat Chat
Untuk menjaga privasi Anda saat menggunakan ChatGPT, nonaktifkan fitur riwayat obrolan di pengaturan akun.
Ini adalah cara termudah mencegah data Anda tersimpan oleh sistem ChatGPT dan digunakan untuk melatih model AI.
“Cara terbaik menjaga keamanan informasi adalah dengan tidak membagikannya. Risiko selalu muncul saat informasi tersebut diketahui oleh pihak lain.” ~ Matius Smith (Lumify Group)
3. Verifikasi Semua Respons ChatGPT
Penting bagi perusahaan tidak langsung menelan mentah-mentah segala output ChatGPT.
Sebaiknya Anda memverifikasi keakuratan datanya terlebih dahulu dari sumber tepercaya, khususnya jika informasi tersebut untuk keperluan perusahaan.
4. Gunakan Platform Resmi
Saat ini banyak situs web maupun aplikasi yang mengklaim menggunakan ChatGPT sebagai fiturnya.
Mereka mungkin memang menggunakan API dari OpenAI, tetapi jika menggunakan aplikasi tersebut keamanan data Anda belum tentu terjamin.
5. Jangan Pasang Ekstensi Browser Mencurigakan
Ekstensi browser menawarkan berbagai fitur tambahan untuk ChatGPT, misalnya prompt siap pakai, akses web, dan lainnya. Namun, itu tetap berisiko.
Bagi perusahaan, pastikan selalu cek lebih dari sekali ketika hendak memasang ekstensi browser untuk ChatGPT. Bisa jadi itu adalah malware yang berbahaya.
Langkah Proaktif Menghadapi Risiko Keamanan ChatGPT
Baca Juga: Bagaimana Jasa IT Security Membantu Mengatasi Ancaman Siber?
Dalam menghadapi tantangan keamanan ChatGPT, kami menawarkan Cisco Umbrella sebagai solusi komprehensif.
Seperti sudah kami bahas di review Cisco Umbrella, layanan ini dapat mencegah ChatGPT security risk perusahaan dengan proses berikut:
- Menemukan penggunaan ChatGPT.
- Menilai risiko.
- Memblokir penggunaan ChatGPT.
- Mengizinkan penggunaan yang aman.
Jadi, Cisco Umbrella benar-benar bisa menjadi lapisan keamanan tambahan yang vital.
Tunggu apa lagi? Ambil langkah proaktif untuk keberlanjutan bisnis Anda. Hubungi Edavos, sekarang!