Strategi Optimasi WiFi dalam Mengatasi Ping Tinggi, Delay & Dead Spot di Perusahaan Logistik
Infrastruktur jaringan WiFi yang andal adalah tulang punggung operasional bisnis modern. Namun, banyak perusahaan masih menghadapi tantangan dalam mengoptimalkan kinerja jaringan nirkabel mereka.
Catatan: Koneksi WiFi di kantor Anda tidak stabil? Saatnya periksa jaringan WiFi anda dengan WiFi Assessment eksklusif dari Edavos, daftarkan diri anda sekarang! Jika Anda membutuhkan Solusi IT lainnya kami memiliki berbagai layanan Jasa IT Terbaik yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda.
Layanan WiFi assessment Edavos menjadi solusi komprehensif bagi perusahaan yang menghadapi masalah ini. Fungsinya untuk mengidentifikasi kelemahan, mengoptimalkan konfigurasi, hingga meningkatkan kinerja jaringan.
Pada kasus kali ini, klien kami dari industri logistik membutuhkan asesmen karena mengalami masalah konektivitas di kantornya.
Pada area 2 lantai yang melibatkan sekitar 300 (end devices) ini, koneksinya tidak stabil, internet lambat, dan sinyal lemah di sejumlah area.
Masalah-masalah tersebut tentunya berdampak signifikan pada efisiensi operasional perusahaan. Oleh karena itu, kami perlu mengevaluasi setiap area dan potensi interferensi RF yang dapat mengganggu transmisi sinyal.
Di sini, klien akan mendapatkan informasi berupa data empat indikator standar mengenai masalah jaringan WiFi.
Bagaimana proses asesmen yang kami lakukan? Langsung saja simak studi kasus lengkapnya.
Topik yang akan dibahas:
Lingkungan dan Permasalahan Utama
Baca Juga: 6 Langkah WiFi Health Check untuk Optimalkan Jaringan Bisnis
Klien kami ini termasuk dalam 10 teratas perusahaan logistik di Indonesia.
Sebagai perusahaan modern, koneksi nirkabel yang stabil menjadi kebutuhan vital dalam operasional bisnis mereka.
Hal ini dibutuhkan untuk menyajikan kecepatan dan akurasi pemrosesan data pengiriman, pelacakan paket, maupun komunikasi antar tim.
Lingkungan Kantor
Lingkungan kantor perusahaan mengusung konsep open space. Kantor mereka terbagi menjadi dua lantai berbeda dalam satu gedung.
Mayoritas area kerjanya tidak memiliki sekat antar karyawan, yang mana dapat mendorong interaksi dan kerja sama lebih baik.
Hanya ruang meeting dan area layanan pelanggan yang memiliki ruangan tertutup kedap suara untuk menjaga privasi.
Permasalahan yang Dialami
Namun, desain kantor terbuka ternyata membawa sebuah masalah dari sisi infrastruktur WiFi. Karyawan sering mengalami gangguan konektivitas yang menurunkan produktivitas.
Keluhan utamanya meliputi ping tinggi, delay saat mengirim data, bahkan kehilangan koneksi total di area tertentu. Masalah ini berdampak buruk bagi kinerja tim maupun layanan pelanggan.
Tahapan WiFi Assessment yang Kami Lakukan
Kami bekerja selama 30 hari untuk menemukan akar permasalahan dan mengimplementasikan solusi terbaik bagi perusahaan logistik satu ini.
Proses asesmennya dimulai dari:
- Analisis kekuatan sinyal.
- Evaluasi metrik kinerja jaringan.
- Rekomendasi untuk peningkatan.
- Implementasi dan hasil kerja.
Setiap tahapan memberikan wawasan penting dalam optimasi infrastruktur WiFi di kantor klien. Berikut hasil temuan kami dari setiap proses tersebut.
1. Analisis Kekuatan Sinyal
Dalam WiFi assessment, RSSI dan SNR menjadi dua metrik penting untuk memahami jangkauan serta kualitas koneksi di suatu area.
Pertama-tama kami melakukan pengecekan RSSI (Received Signal Strength Indicator) atau seberapa baik kekuatan sinyal yang diterima perangkat.
Kami menggunakan alat WiFi Analyzer Ekahau yang mampu memberikan detail secara akurat tentang kondisi sinyal secara umum.
Akan tetapi, ternyata kekuatan sinyal di kantor tersebut baik-baik saja. Hasil analisis menunjukkan nilai kekuatan rata-rata -64 dBm, yang artinya cukup baik.
Umumnya, kekuatan sinyal ideal berada di kisaran -50 dBm hingga -67 dBm. ~ScreenBeam
Selanjutnya, kami mencoba menganalisis indikator lainnya, yakni SNR (Signal-to-Noise Ratio).
Secara sederhana, SNR menunjukkan perbandingan antara kekuatan sinyal WiFi yang diterima dengan noise atau gangguan latar belakang.
Lagi-lagi, kami mendapati SNR cukup baik, berkisar antara 27 dB hingga 35 dB. Nilai SNR di atas 25 dB dianggap memadai untuk sebagian besar penggunaan.
Kemudian indikator lainnya, yakni access point (AP) power, berada pada nilai minimum atau standar.
Kesimpulan kami pada hasil analisis pertama adalah tidak ada masalah serius dari sisi RSSI maupun SNR.
Meski demikian, masih ada ruang untuk peningkatan. Paling tidak analisis kekuatan sinyal memberikan dasar yang kuat bagi kami untuk tahap kedua.
Baca Juga: 7 Cara Atasi Kekuatan Sinyal WiFi yang Lemah di Kantor
2. Evaluasi Metrik Kinerja Jaringan
Deskripsi gambar: Seorang laki-laki memegang ponsel di sebelah ponsel raksasa dengan ikon WiFi dicoret, dilengkapi daftar fokus evaluasi kinerja jaringan.
Setelah mengetahui kekuatan sinyal cukup baik, kami melanjutkan proses ke evaluasi kinerja jaringan.
Fokus utama evaluasi ini melibatkan tiga metrik kunci, yakni:
- Throughput: jumlah data yang dapat ditransfer dalam waktu tertentu.
- Latensi jaringan: keterlambatan dalam transmisi data.
- Packet loss: seberapa banyak data yang hilang selama proses transmisi.
Ketiga metrik di atas saling terkait dan berperan penting dalam menentukan kualitas pengalaman pengguna WiFi.
Apa yang terjadi?
Ketika melakukan evaluasi kinerja jaringan di kantor klien, kami menemukan gangguan signifikan pada latensi jaringan dan packet loss di beberapa area.
Masalah ini memengaruhi sekitar 15 karyawan di satu area yang sama, sehingga menghambat pekerjaan mereka secara langsung.
Pada masalah latensi, nilai ping kadang-kadang mencapai angka yang sangat tinggi. Hal ini menyebabkan keterlambatan respons aplikasi dan mengganggu kelancaran komunikasi.
Selain itu, kami mendapati beberapa access point menangani lebih dari 70 perangkat sekaligus!
Oversubscription atau kelebihan permintaan membuat beban kerja WiFi sangat tinggi. Akhirnya, terjadilah penurunan kinerja drastis bagi semua pengguna yang terhubung.
Kondisi ini akhirnya menjelaskan keluhan para karyawan tentang masalah koneksi yang tidak optimal.
Optimalisasi distribusi beban antar access point dan peningkatan kapasitas di area-area padat menjadi prioritas untuk mengatasi masalah kinerja jaringan.
3. Rekomendasi untuk Peningkatan
Berdasarkan analisis tim Edavos pada infrastruktur WiFi perusahaan, kami menyusun rekomendasi peningkatan kualitas jaringan untuk klien.
Pertama, kami menyarankan pengurangan jumlah pengguna aktif per AP.
Oversubscription dapat diatasi dengan menambahkan perangkat AP di area-area padat. Langkah ini akan mengurangi penggunaan bandwidth.
Kedua, kami merekomendasikan optimalisasi pengaturan channel pada setiap AP. Saran utamanya adalah beralih ke 5 GHz.
Mengapa?
Pemilihan ini didasari oleh beberapa keunggulan 5 GHz dibandingkan dengan 2.4 GHz, terutama untuk lingkungan kantor.
WiFi 5 GHz menawarkan kekuatan sinyal yang lebih baik dan kecepatan yang memadai untuk area terbatas seperti ruang kantor.
Ya, meskipun jangkauannya lebih sempit, hal ini justru menguntungkan dalam mengurangi interferensi antar AP di kantor yang padat pengguna.
Alasan kami tidak menyarankan 2.4 GHz meski jangkauannya lebih luas, antara lain:
- Band 2.4 GHz juga digunakan oleh banyak perangkat lain berbasis radio lain, sehingga dapat menyebabkan interferensi sinyal.
- Lantaran banyak perangkat menggunakan band ini, ada kemungkinan besar terjadinya kemacetan jaringan.
- Selain itu, bandwidth pada 2.4 GHz lebih rendah daripada jaringan 5 GHz.
Dengan beralih ke 5 GHz, kami dapat mengoptimalkan penggunaan spektrum yang tersedia, mengurangi interferensi, dan meningkatkan throughput.
Rekomendasi ini diharapkan dapat mengatasi masalah latensi serta kelebihan permintaan pada AP yang telah teridentifikasi sebelumnya.
4. Implementasi dan Hasil Kerja
Terakhir, tim kami mengimplementasikan rekomendasi peningkatan tadi. Proses akhir ini dilakukan secara terukur untuk memastikan hasil yang optimal.
Sebagai upaya peralihan ke 5 GHz, kami melakukan channel matching di seluruh area. Tujuannya adalah mengurangi interferensi antar AP yang berdekatan.
Pengoptimalan penggunaan channel, terutama pada frekuensi 5 GHz, akan meminimalkan tumpang tindih sinyal.
Selanjutnya, kami mengatur ulang posisi AP. Beberapa perangkat dipindahkan ke lokasi yang lebih strategis untuk memperluas cakupan dan menghilangkan dead spot.
Penyesuaian ini tidak hanya mengurangi interferensi, tetapi sekaligus memastikan distribusi kekuatan sinyal lebih merata di seluruh area kantor.
Hasil dari implementasi ini sangat menggembirakan. Pengguna melaporkan peningkatan signifikan dari konektivitas dan pengalaman penggunaan WiFi.
Jaringan kini mencakup semua area kantor tanpa titik-titik lemah yang sebelumnya mengganggu. Indikator kuat keberhasilan asesmen kami adalah bar sinyal yang konsisten menunjukkan kekuatan penuh.
Sinyal bar penuh menandakan bahwa upaya optimalisasi telah berhasil. Peningkatan ini pun berdampak langsung pada produktivitas seluruh karyawan.
Baca Juga: WiFi Repeater: Fungsi, Cara Kerja, & Bedanya dengan Extender
Pentingnya WiFi Assessment Secara Rutin
Studi kasus optimasi jaringan WiFi di perusahaan logistik barusan menunjukkan bahwa kekuatan sinyal bukanlah satu-satunya indikator kualitas koneksi WiFi.
Dari hasil analisis di atas, terbukti bahwa meski sinyal kuat, faktor seperti interferensi, latensi, dan jumlah pengguna dapat memengaruhi kinerja jaringan.
Kasus ini menekankan pentingnya evaluasi komprehensif yang mencakup berbagai aspek, dari sinyal sekunder hingga latensi.
Jika mengalami hal serupa, Anda tidak perlu panik karena sebenarnya ini masalah umum bagi perusahaan seiring pertumbuhan bisnisnya. Mungkin itu terjadi karena jumlah karyawan bertambah atau perangkat jaringan yang mulai usang.
Intinya, penting untuk memantau kondisi jaringan WiFi secara rutin dan beradaptasi sesuai kebutuhan perusahaan Anda saat ini.
Usahakan agar AP tidak saling bersinggungan, batasi jumlah SSID, atur RSSI dengan tepat, dan selalu perhatikan nilai noise yang dapat mengganggu SNR.
Hal ini bertujuan untuk memastikan kekuatan sinyal, interferensi minimal, latensi rendah, serta distribusi pengguna yang optimal.
Atasi permasalahan WiFi yang mengganggu aktivitas kantor Anda dengan Jasa WiFi Assessment Edavos. Ciptakan Lingkungan Kerja yang Kondusif dengan performa jaringan WiFi yang optimal, aman, dan andal. Hemat Waktu dan Uang Anda dengan performa Wifi yang optimal!