Solusi Cyber Threat Intelligence (CTI) untuk Perusahaan

threat intelligence

Dalam menghadapi risiko 17.280 serangan cyber per hari, perusahaan memerlukan threat intelligence sebagai solusi perlindungan yang efektif.

Catatan: Anda ingin mendapatkan Gratis Security Assessment eksklusif dari Cisco Umbrella? daftarkan diri anda sekarang! Ingat penawaran ini terbatas hanya untuk 30 pendaftar pertama. Jika anda membutuhkan Solusi IT lainnya, kami memiliki berbagai layanan Jasa IT Terbaik yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan anda.

Ini adalah pendekatan proaktif untuk melindungi perusahaan dari ancaman digital yang semakin kompleks. 

Dengan cyber threat intelligence (CTI), perusahaan dapat mengidentifikasi, menganalisis, hingga menanggapi ancaman lebih cepat dan akurat.

Nilai pasar yang ditaksir mencapai US$11,6 miliar pada tahun 2023 membuktikan bahwa CTI memang semakin dibutuhkan oleh perusahaan.” ~ Statista

Di artikel ini, kami akan menjelaskan bagaimana CTI memperkuat keamanan cyber perusahaan Anda demi menjaga kelangsungan bisnis.

Pengertian Cyber Threat Intelligence (CTI)

Threat intelligence adalah informasi yang diperlukan untuk mengidentifikasi ancaman potensial sebelum itu berdampak ke perusahaan.

Informasi tersebut memungkinkan tim keamanan bertindak secara proaktif, alih-alih reaktif.

cyber threat intelligence

Jadi, CTI ibaratnya seperti sistem peringatan dini yang memberitahu perusahaan tentang adanya serangan cyber berbahaya di luar sana.

Dengan CTI, perusahaan bisa mempercepat deteksi ancaman, meningkatkan respons terhadap insiden, dan pada akhirnya memperkuat keamanan.

Bagaimana cara kerjanya?

Tahapan-Tahapan dalam Siklus CTI

proses threat intelligence
Baca Juga: ChatGPT Security Risks: Menangkal Dampaknya untuk Perusahaan

Lifecycle adalah proses threat intelligence dalam menghasilkan informasi yang dapat digunakan oleh perusahaan dalam menghadapi ancaman. Proses ini terbagi menjadi enam tahapan, yaitu:

Tahap 1: Perencanaan

Pada tahap awal CTI, tugas tim keamanan adalah menentukan apa yang ingin mereka ketahui tentang serangan cyber yang mengancam perusahaan. 

Perencanaan ini akan menentukan arah dan ruang lingkup program CTI supaya sesuai dengan kebutuhan perusahaan. 

Dengan perencanaan yang matang, tim dapat mengalokasikan sumber daya serta menentukan metode yang paling efisien.

Contoh: Perusahaan Anda ingin mengetahui tren Trojan Horse 2024 yang mungkin berpotensi menginfeksi perusahaan.

Tahap 2: Pengumpulan Data Ancaman

Tahap kedua yaitu proses pengumpulan data yang relevan dengan tujuan tahap pertama.

Dari mana sumber datanya? Bisa internal maupun eksternal. 

Internal misalnya dari log jaringan perusahaan, sedangkan eksternal bisa dari informasi yang beredar di internet.

Contoh: Jika rencananya adalah menganalisis Trojan Horse terbaru, berarti data yang perlu dikumpulkan meliputi:

  • Organisasi yang menciptakan Trojan Horse.
  • Industri yang mereka targetkan.
  • Cara Trojan mengeksploitasi korban, dll.

Tahap 3: Pemrosesan

Setelah punya gambaran, tahap selanjutnya adalah memproses data yang terkumpul. Ini penting sebelum masuk ke tahap keempat. 

Data-data tersebut harus diolah agar analyst lebih mudah menganalisisnya dan meningkatkan kualitas informasi.

Dalam menyusun datanya menjadi lebih terstruktur, tim bisa melakukan teknik normalisasi, deduplikasi, validasi, dan pemfilteran

Jika sudah, sekarang perusahaan siap menganalisis datanya secara mendalam untuk menghasilkan informasi CTI. 

Tahap 4: Analisis

Anda mungkin membutuhkan seorang threat intelligence analyst untuk menindaklanjuti data mentah dari proses sebelumnya.

Tahap analisis ini bertujuan mengubah data menjadi informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan dan tindakan.

Dalam proses ini, analyst perlu memastikan bahwa informasi yang diperoleh dari tahap pemrosesan sudah benar, akurat, dan tepercaya.

Contoh: Analyst menemukan jenis trojan baru yang membawa ransomware berbahaya bagi perusahaan di industri Anda. Informasi tersebut akan memengaruhi keputusan tentang apa yang perlu ditingkatkan untuk menutup celah masuknya Trojan.

Tahap 5: Menyebarkan Informasi

Setelah mengantongi hasilnya, tim keamanan harus menyampaikan analisis dan rekomendasi kepada para stakeholder yang membutuhkan informasi tersebut.

Pada tahap kelima ini, penting juga bagi tim keamanan untuk menyesuaikan format dan media informasi karena kebutuhan setiap tim mungkin berbeda.

Tahap 6: Feedback

Terakhir, tim keamanan menerima feedback dari stakeholder yang menerima laporan hasil analisis untuk meningkatkan program CTI perusahaan.

Hal-hal yang bisa dilakukan untuk meningkatkan CTI:

  • Mengukur dampak dan efektivitas.
  • Menampung saran dari para stakeholder.
  • Melakukan penyesuaian dan perbaikan.

“Alasan proses CTI disebut lifecycle adalah karena perusahaan harus melakukan prosesnya secara berulang untuk terus meningkatkan programnya.” ~ Kaspersky

Area yang Menjadi Cakupan CTI

area threat intelligence
Baca Juga: IT Security: Investasi untuk Mengamankan Aset Perusahaan

Cakupan CTI dalam melindungi perusahaan terbagi menjadi tiga level. Setiap naik level, tingkat kesulitan analisisnya semakin kompleks. Mari bahas satu per satu:

Taktis

Informasinya bersifat teknis untuk tujuan jangka pendek. Contohnya terkait domain mencurigakan, URL berbahaya, hash file, dll.

Pada level ini, informasi CTI taktis bermanfaat bagi tim keamanan untuk mendeteksi dan merespons serangan cyber.

Operasional

Masuk ke level yang lebih tinggi, di mana kebutuhan sumber dayanya juga lebih besar, sehingga informasinya berguna untuk jangka panjang.

Intinya, CTI operasional membantu perusahaan mengetahui tiga poin penting berikut:

  • Siapa yang menyerang? 
  • Apa motivasi mereka? 
  • Bagaimana cara mereka melakukannya?

CTI analyst harus menemukan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan di atas.

Strategis

Terakhir, CTI dengan level analisis paling kompleks adalah strategis. Pasalnya, 

CTI strategis memerlukan analisis mendalam tentang peristiwa-peristiwa besar di dunia yang memengaruhi keamanan cyber perusahaan.

Jadi, alih-alih berguna untuk tim teknis, CTI satu ini lebih dibutuhkan oleh petinggi-petinggi yang berwenang membuat keputusan bisnis.

Alhasil, perusahaan jadi bisa menyesuaikan tren keamanan cyber dunia dengan tujuan bisnisnya.

Perkembangan CTI dari Waktu ke Waktu

threat intelligence platform

Threat intelligence platform terus berkembang sejak pertama kali muncul pada akhir 90-an. Pemicunya tidak lain adalah meningkatnya aktivitas cyber crime.

Namun, jauh sebelum itu, cikal bakal CTI sudah dimulai dengan pembentukan CERT tahun 1988.

CERT sendiri berfungsi sebagai pemberi respons dan informasi tentang berbagai insiden cyber.

Kemudian ada pula beberapa kasus cyber global yang turut berperan dalam perkembangan CTI di tahun 2010-an, misalnya ransomware WannaCry (2017).

Saat ini, CTI sudah jauh lebih canggih berkat teknologi AI dan ML. Keduanya sangat membantu perusahaan dalam menghadapi ancaman cyber yang dinamis.

Manfaat Solusi Threat Intelligence bagi Perusahaan

solusi threat intelligence

Tanpa CTI, tim keamanan perusahaan Anda buta kekuatan penyerang. Oleh karena itu, perusahaan butuh CTI untuk mendapatkan manfaat seperti:

Manfaat pertama adalah menyajikan data terkini tentang cara kerja penyerang cyber untuk mengurangi tingkat keberhasilan serangannya. 

Data tersebut dapat digunakan oleh tim keamanan untuk menyesuaikan perlindungan, deteksi, serta penanganan serangan cyber yang lebih efektif. 

Mencegah Kerugian Finansial Perusahaan

Data breach akibat lemahnya keamanan cyber perusahaan telah menyebabkan kerugian finansial yang besar bagi banyak perusahaan di dunia.

IBM menunjukkan bahwa perputaran uang dalam kasus data breach pada tahun 2023 rata-rata sebesar US$4,45 juta, meningkat 15% dari tahun 2020.

Kabar baiknya, CTI mampu mencegah hal itu dengan memberikan wawasan tentang ancaman cyber yang dihadapi, cara menghadapinya, dan dampaknya.

Meningkatkan Akurasi Deteksi Keamanan

Terakhir, CTI juga cukup efektif untuk meningkatkan operasi keamanan cyber dengan akurasi deteksi yang tinggi.

Jadi, tim keamanan bisa fokus mengatasi ancaman yang lebih tinggi risikonya dan menambal kerentanan paling sensitif.

Dengan begitu, perusahaan tidak perlu buang-buang waktu untuk masalah dengan risiko yang rendah.

Penerapan Threat Intelligence di Perusahaan

threat intelligence tools
Baca Juga: Cyber Security Roadmap: Melindungi Bisnis di Era Digital

Kesimpulannya, CTI membuat perusahaan semakin siap menghadapi tantangan keamanan saat ini dan mendatang dengan wawasan yang luas.

Pasalnya, teknologi ini memungkinkan perusahaan memiliki rencana terperinci untuk pencegahan, peringatan, dan mitigasi untuk keamanan yang proaktif. 

Salah satu threat intelligence tools yang membawa fitur CTI secara real-time adalah Cisco Umbrella.

Umbrella memberikan kontrol dan visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh aktivitas jaringan di tingkat DNS.Untuk mendapatkan solusi threat intelligence ini, silakan hubungi Edavos atau pelajari lebih lanjut dengan mengeklik banner di bawah.

Isi form berikut! Tim kami segera menghubungi Anda.